DIKLAT DARING 40 JP, KURIKULUM MERDEKA

Melalui jaringan internet guru-guru Satap mengikuti Diklat Daring Penerapan Kurikulm Merdeka. Acara yang diselenggarakan e-guru.id. Acara berlangsung melalui chnnel Youtube dan juga zoom meeting. Materi disampaikan oleh para pakar yang kompeten di bidangnya. 












 E-Guru.Id adalah website membership yang memfasilitasi membernya untuk dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan. Acara ini dilaksanakan melalui zoom dengan kuota 1000 orang dan youtube eGuruTV. Grup diskusi tersedia di telegram sebagai tempat penyampaian informasi pelaksanaan keiatan.

Acara ini dihadiri oleh Bapak Heri Triluqman Budisantoso, S. Pd., M. Pd selaku  chief executive officer (CEO) eGuru.id. Ibu Dwi Astuti S.pd., C.Md. selaku moderator yang memimpin jalannya acara. Narasumber Bapak Prof. Dr. Haryono, M.Psi. selaku Narasumber kegiatan.

Hari pertama diklat dimulai dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia raya yang dipandu oleh Dewi Masruroh sebagai drigen. Selanjutnya sambutan serta pembukaan yang dibawakan oleh Bapak Heri Triluqman Budisantoso, S. Pd., M. Pd selaku  CEO eGuru.id.

Ucapan selamat dating disampaikan oleh Bapak Heri Triluqman kepada para peserta yang bergabung mengikuti DIklat Nasional. Dengan membawakan tagline eGuru.id “Guru Tetap Belajat Walau Sudah Mengajar”. yang harapannya seperti yang digelorakan kemendikbudristek yaitu mampu menjadi semangat belajar bagi guru di Indonesia “Long Live Learning”, yang telah difailitasi melalui aplikasi “Merdeka Mengajar”.

Narasumber pada Diklat nasional selama empat hari kedepan diperkenalkan. Diklat hari pertama akan dibwakan oleh Bapak Prof. Dr. Haryono, M.Psi. Guru besar Universitas Negeri Semarang. Dengan sub judul “Teknologi Pembelajaran dalam Rangka Menguatkan Kurikulum Merdeka”. Tema ini diangkat untuk melihat dari dua sisi secera akademik bahwa teknologi pembelajaran mempunyai point utama facilitating learning. Dari sisi sudut pandang yang lain, teknologi secara umum dipandang sebagai alat atau perangkat.

Pertemuan kedua akan dibawakan oleh Bapak Ali Fauzi, S.Kom., M.Kom (Google certified trainer). Sub judul hari kedua akan membahas mengenai “Urgensi Pemanfaatan Website untuk Mendukung Merdeka Belajar”.

Pada hari ketiga akan dibawakan oleh Ibu Harna Yulistiyarini, S.P.d., M.Pd Instruktur e-Guru.id. Membawakan sub judul “Pengembanagan Bahan Ajar yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

Di hari terakhir dibawakan oleh ibu Dr. Luluk Elyana, M.Si Wakil rector bidang akademik universitas ivet yang akan membahas strategi praktik pembelajaran kurikulum merdeka.

Pertemuan hari pertama dipandu oleh Ibu Dwi Astuti S.pd., C.Md. Dengan menghadirkan narasumber seorang Guru besar Universitas Negeri Semarang Prof. Dr. Haryono, M.Psi. Tema hari pertama membahas “Teknologi Pembelajaran dalam Rangka Menguatkan Kurikulum Merdeka”.

Pembahasan diawali dengan pembahasan terkait konsep teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan adalah terapan teknologi dalam arti produk, proses, dan sistem dalam bidang pendidikan khususnya untuk proses pembelajaran dan pengajaran.

Definisi Teknologi Pendidikan menurut AECT, 2004 teknologi pendidikan adalah studi dan praktik beretika dalam memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja melalui peciptaan, penggunaan, dan pengelolaan proses dan sumber daya teknologi secara tepat. Teknologi pendidikan hadir untuk memfasilitasi pendidikan, memberikan kemudahan pada proses belajar untuk meningkatkan kapasitasnya. Serta meningkatkan kinerja dan produktivitas dalam belajar. Tujuan tersebut dicapai melalui dengan proses menciptakan, mengembangkan dan menghasilkan proses dan sumber daya teknologi yang tepat.

Dari pembahasan diatas ditarik kesimpulan bahwa teknologi pendidikan adalah sesuatu yang komples, proses terintegrasi yang melibatkan orang, prosedur, gagasan, peralatan, dan organisasi guna menganalisis masalah belajar manusia, merancang, mengimplementasikan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahannya. Berwujud desain dan lingkungan belajar yang memfasilitasi keterlibatan “learners”, merupakan teknik dan metode yang handal dalam pembelajaran dengan strategi kognitif dan ketrampilan berpikir tingkat tinggi.

Pertemuan kedua kali ini masih dengan moderator yang sama yaitu ibu Dewi Masruroh. Menghadirkan narasumber Bapak Ali Fauzi, S.Kom., M. Kom. Beliau pernah menjabat sebagai ketua MGMP KPPI Kab. Kediri (2012-2017). Sekarang beliau menjadi ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 SMKN 1 Ngasem Kab. Kediri dari tahun 2020. Beliau juga tersertifikasi dalam Google Certified Trainer.

Pada pertemuan hari kedua Bapak Ali Fauzi menjelaskan terkait materi “Urgensi Pemanfaatan Website Untuk Mendukung Merdeka Belajar”. Bapak Ali Fauzi menjelaskan Urgensi dari Website dikaitkan dengan Kurikulum Merdeka Belajar Yaitu Konten-konten di Google Sites banyak variasinya, dapat menampung gambar, suara, Video, serta teks. Sehingga dapat dijadikan ruang bagi peserta didik untuk berekspresi dan berkreasi serta menjawab pertanyaan sesuai dengan kemampuan dan potensi diri pada peserta didik.

Lalu apa kelebihan dari website sehingga dipilih sebagai media untuk merdeka mengajar dalam kurikulum merdeka. Dengan Website informasi dapat tersebar dengan cepat mudah untuk diakses kapan saja. Mempunyai tampilan yang variatif, dan Dapat menampung berbagai media.

https://wartaguru.id/materi-hari-pertama-diklat-40jp-dampak-kurikulum-merdeka/ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UCO UJIAN SEKOLAH TAHUN 2022

MENAKAR EKSISTENSI SEKOLAH SATU ATAP

HASIL LOMBA PUISI #CLASSMEETING